Pagi itu saya bangun jam 5 pagi karena saya terlalu bersemangat untuk memulai hari kedua saya di Tokyo. Karena saya tidak memiliki data internet selama di Jepang, saya sudah melakukan research semalaman tentang seluruh jalur kereta yang akan saya gunakan hari itu menggunakan wifi hotel. Selama saya menginap di Smile Hotel Asagaya, saya selalu memilih menu Japanese breakfast setiap pagi. Sang ibu yang selalu menyambut saya di pagi hari dengan senyumnya yang ramah membuat saya teringat akan ibu saya di rumah.

Tempat pemberhentian pertama saya adalah Sensoji temple. Rute kereta yang saya gunakan adalah Asagaya-Akihabara menggunakan JR line lalu transit dan pindah ke Tsukuba line dan berhenti tepat di stasiun Asakusa. Dari Asakusa station ke Sensoji temple sangatlah dekat dan dapat ditempuh dengan berjalan kaki.

Sensoji adalah kuil umat Budha tertua di Tokyo. Kuil ini merupakan objek wisata favorit para turis mancanegara karena bangunannya yang megah dan indah.

Tempat pemberhentian selanjutnya terpaksa harus saya cancel karena kaki saya sudah lelah ahahahahah saya berencana ke Shinjuku government building untuk melihat city night light dari atas gedung. Tapi saya sudah K.O dan saya membawa tentengan yang cukup besar jadi saya memutuskan untuk kembali ke hotel.

BTW, tahukah kamu jika bento, sushi, onigiri kalau di atas jam 8 harganya akan turun sampai dengan 50%? Di sebelah persis hotel tempat saya tinggal terdapat supermarket, jadi saya membeli dinner saya di supermarket tersebut dengan harga diskon :D 

It was a super hot, great, memorable and exhausting day but I cant wait to start my adventure for the next day.

See ya until the next blog post~

Kalau blog ini dibaca sama teman sekolah dan teman kuliah, mereka mostly pasti akan bilang:
"iya memang Maya gag beredar sih anaknya" 
"si Maya apa kabar?" 
"Maya milih temen banget sih, emang dia  masih kesel sama gue ya?" 
"si Maya kenapa kalau diajak ketemu sering gag mau sih"
"Maya mah sombong tau" 
blah blah blah blah

Oh boy, it can goes on forever hahahahhaaha in fact, there is nothing wrong with my friends. It just me who don't like going out or talk to lots of people hahaha there are probably less than 10 person in this world that I'm willing to spend my time with.

Teman sebangku saat kelas X, Intan pernah bilang "kalau sama Maya, mesti manggil namanya lebih dari sekali buat ajak dia ngobrol" AHAHAHAHHAHAHAHA itu bener banget sampai Intan kesal dulu. Gag ada pembelaan sih, it just the way I was. Sekarang udah berumur 26 tahun udah bisa lah ya agag muka dua sedikit. Kalau di dunia kerja atau ketemu orang penting atau apalah ya jadi pasang alter ego yang out going gitu lol

It got me thinking, jika kamu melakukan/merasakan salah satu dari sepuluh hal di bawah ini mungkin kamu sebenarnya introvert.

1. You need alone time before and after socializing
It feels like your social energy has an expiry date. Jadi sebelum ketemu orang mesti wajib kudu spend alone time gitu either makeup-an sambil dengerin musik atau nonton 1 episode drama korea pakai headset untuk ngecas batere sosial.  Kaya calm before the storm gitu :D

Maya: "Excuse me, do you know Smile Hotel?"

Mbak-mbak kawai: "Ah halo!  Okey small hotdog? small?"

Maya :"No no no not small hotdog but smile hotel"

Mbak-mbak kawai: "?????"

Maya: *senyum lebar* smiiiiiile *buat segitiga besar lalu menepuk kedua tangan taro di pipi kiri, miringkan kepala dan pejamkan mata* hooooteeeel

Mbak-mbak kawai: "Ahhh smile hotel. Okey okey I will help you"

Percakapan di atas adalah percakapan yang terjadi saat saya mencoba mencari hotel tempat saya akan menginap 3 hari di Tokyo. 2 gadis kawaii penjual hotdog itu membantu saya menemukan Smile Hotel Asagaya yang saya maksud. Tidak tanggung-tanggung mereka sampai berjalan sendiri mengecek keberadaan hotel tersebut lalu mereka kembali ke tempat saya menunggu dan memberikan arah.

Baca review hotel disini

Hari itu juga saya dibantu oleh mbak-mbak cantik di Shinjuku station yang mengarahkan bahkan ikut menemani saya naik kereta untuk sampai Asagaya station. Kesan pertama saya tentang orang Jepang adalah "They will help you no matter what even though they cant speak English". Kedua pertolongan yang saya dapatkan hari itu dikarenakan saya tidak malu bertanya dan desperate menggunakan bahasa tubuh hahaha. Your English wont matter in Japan, TBH.

Jangan pada nyinyir ya kenapa kok saya nemuin hotel sama kereta saja gag bisa padahal hari gini getu 2016 udah ada google maps. Ini dikarenakan kekampretan XL provider yang udah dibeli tapi sampai jepang gak nyala internetnya. Padahal promonya gede-gedean katanya bisa digunakan di Jepang. So, kamu bayangin yah seminggu di Jepang tanpa internet (selain kalau lagi dapat wifi gratisan) but I can survive! hohoho

Tokyo adalah kota yang 3 kali lebih luas dari jakarta dan ribuan kali lebih rapih dan tertib dari Jakarta. Tokyo tidak memiliki gojek atau grab bike yang sering promo itu loh tetapi Tokyo memiliki sistem transportasi kereta paling kompleks sejagat raya which can be confusing for you all first timer. Take a deep breath, rajin-rajin baca di internet dan jangan lupa ambil brosur di Airport. Dijamin kalian pasti bisa!

Eniwei, saya ke Jepang naik JAL dan landing di Narita. Dari Narita ke pusat kota Tokyo bisa dibaca di sini. Di dalam pesawat saya sempatkan untuk tidur untuk charge energi. No complaint with the airline, everything was perfect. 

Setelah saya sampai hotel, saya bersiap-siap untuk mengunjungi Asagaya Tanabata festival di seberang stasiun Asagaya dan mencari makan malam. Di Jepang, summer identik dengan festival/matsuri. Jadi kalau kamu ke jepang, cek apakah sedang ada festival yang berlangsung di sekitarmu.

Tanabata adalah satu dari lima festival tradisional untuk menyambut perubahan musim di Jepang. Di zaman dulu, Tanabata diselenggarakan pada hari ke-7 dalam bulan ke-7 di tahun lunar, tetapi sekarang tanggal perayaan resminya berbeda-beda di setiap wilayah, dengan perayaan pertama yang biasanya diadakan mulai tanggal 7 Juli. Di Jepang, Tanabata dirayakan dengan menuliskan permohonan di atas selembar kertas dan menggantungnya bersama dengan dekorasi warna-warni di tangkai bambu. Selain itu, setiap wilayah punya kebiasaan uniknya masing-masing dalam merayakan festival Tanabata, sehingga festival ini dirayakan dengan berbeda-beda di masing-masing wilayah.

Asagaya Tanabata festival ini dikenal sebagai Festival Tanabata nomor satu di Tokyo. Dekorasi Tanabata-nya tidak hanya akan membuat para pengunjung terkesan, tetapi dekorasi papier-mâché buatan tangan para penduduk lokal ini sungguh wajib untuk dilihat, menampilkan tren-tren memukau sepanjang tahun dan juga ide-ide kreatif yang fantastis.

So,my first day in Tokyo consists of landing di Narita airport, naik bus ke pusat kota Tokyo, naik kereta ke hotel dan mengunjungi Asagaya Tanabata festival. It was so much fun <3 See you until the next blog post~