Shop My Favorites

throwback vacation: Malang-Batu januari 2015

Di luar sedang hujan deras, kopi telah dibuat, cemilan berupa oreo goreng juga telah disiapkan. Sekarang saatnya menguatkan tekad membua...


Di luar sedang hujan deras, kopi telah dibuat, cemilan berupa oreo goreng juga telah disiapkan. Sekarang saatnya menguatkan tekad membuat postingan ini yang telah tertunda 10 bulan lamanya hahahhaha let’s get started!

Saya pergi ke Malang hanya berdua dengan salah satu teman perempuan saya. Kami memutuskan untuk naik kereta saja ke Malang. Karena beli tiketnya telat banget jadi kami terpaksa naik kereta mataremaja dengan harga sekitar Rp 180.000 an (lupa berapa tepatnya). Teman saya ini tidak pernah naik kereta jarak jauh, jadi pengalaman pertama naik kereta dia adalah dengan naik kereta ekonomi selama 18 jam *evillaugh* *teriak kasur mana kasur????* Berbekal sebuah novel dan Dunkin Donuts, perjalanan di atas kereta sedikit lebih menyenangkan. 
Setelah sampai di stasiun Malang, kami langsung ke bagian customer service untuk upgrade kereta pulang ke Jakarta tapi apa daya hal tersebut tidak bisa dilakukan karena tidak ada tiket yang tersedia. Dengan muka kusam belum mandi, kami langkahkan kaki keluar stasiun mencari depot soto/rawon Rampal yang terkenal di kota malang. Tanya sana-sini ternyata lumayan jauh. Btw, kalau ada ojek mending naik ojek. Jalan kaki lumayan banget. Lumayan jauh maksudnya.

Well, hal tersebut terbayarkan sih pas kami akhirnya menemukan plang “Soto Rawon Rampal” tersebut. *come to my belly, baby* BTW alamatnya ada di Jalan Panglima Sudirman No.71A. Bukanya dari jam 7 pagi-jam 2 siang. Enak banget rek! wajarlah kalau pak SBY dan pak Bondan selalu berkunjung kesini jika sedang di Malang. Tapi susah banget dapet tempat duduknya soalnya penuh terus. Saya yakin tante-tante dan om-om yang kebetulan lagi makan disana mikir “ini siapa anak 2 dekil banget bawa-bawa ransel ribet mau cari tempat duduk” ahahhahahhahahhaha
Setelah perut kenyang, kita keluar (tentunya setelah bayar) dan jalan sedikit ke perempatan jalan naik angkot ke terminal batu. Berhubung hari sabtu, jadi serasa sedang menyewa angkotnya karena hanya kami berdua saja penumpangnya sampai terminal batu. Bapak supirnya baik dan ramah banget. BTW, This is the hardest part guys, saya lupa rute angkotnya. Pokoknya kami naik angkot total 3 kali sampe akhirnya tiba di hotel. That sounds awful, yes? Trust me its not. Pertama karena gak macet sama sekali, kedua karena udara disana sejuk. If you have extra money to spend, it's better to take taxy. 

Setelah itu kami check in hotel, di Villa & Family Hotel Gradia. Recommended! Dekat dengan objek wisata, harga terjangkau, fasilitas lengkap, karyawan ramah, kamarnya bersih dan luas. Setelah me-refresh diri dengan mandi, kami lanjut pergi ke Museum Angkot dengan berjalan kaki dari hotel. Ada ojek dekat hotel sih tapi kami ingin jalan kaki saja karena di kereta sudah kelamaan duduk.
Setelah puas berfoto-foto mengelilingi musim angkut, kami melanjutkan berjalan kaki ke alun-alun kota batu. Iya ya, jalan kaki mulu ya ahahhaha makanya kami bawa sepadu keds hehehhehe sampai sana langsung antri beli ketan susu. Alamak seenak apa sih sampai ngalahin antrian cewe2 fashionista belanja h&m x balmain collection. My god, endes maaaak!!!!! Selain itu juga kami mencicipi hasil olahan peternakan yang populer, yakni susu sapi Ganesha. Nom nom nom perut kenyang kami mau balik ke hotel dan siap-siap ke paralayang di malam minggu :D
Tiba di hotel kami memutuskan untuk berenang agar badan segar kembali. Tak lama setelah berenang, hujan turun dengan deras. Sehingga kami memutuskan untuk membatalkan ke paralayang dan segera membeli martabak telur, pop mie dan antangin untuk makan malam. Perut kenyang, cuaca dingin-dingin empuk, kami pun segera terlelap tidur di sunyinya kota Batu.
Alarm jam 5 pagi berbunyi, kami segera mandi dan siap melakukan petualangan berikutnya. Kami memutuskan pergi ke jatim park 2 yang di dalamnya terdapat, Eco Green park, Secret Zoo dan Museum Satwa. Berikut adalah petanya. 
Untuk lebih lanjut mengenai ticketing bisa liat di website resmi mereka. Oh iya, kami naik ojek ke jatim park 2 hanya Rp 10.000 (bapaknya yang request segitu) but I think you should give the driver Rp 20.000 cause its kinda far :) Setelah puas seharian disana kami juga menyempatkan ke museum topeng.

Setelah itu kami harus segera check out karena kami akan pulang ke Jakarta pada malam hari. Berhubung kaki sudah pegal kami menyewa mobil untuk pergi ke stasiun sekalian mampir beli oleh-oleh dan makan bakso bakar yang terkenal di kota malang. Dan eng-ing-eng hujan turun lagi di sore hari. Dengan senyum sumringah dan perut kenyang kami akhirnya sampai di stasiun malang dan dengan langkah yang berat harus kembali ke rutinitas di Jakarta. 
It was a short vacation but I friggin love it. Until next time. Thank you for the warm welcome, Malang and Batu :)

photo sign_zpsqaqyukse.png

You Might Also Like

8 comments

  1. Pas tahun kemarin ke malang cuma sempat untuk makan mie ayam di alun2 bunder. Makan mie ayam doang, sama bakwan malangnya, hampuuunnn saya pengen ke bromoooo sama ke batu jadinyaaa :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. iya mbak seru banget . di batu adem ,sejuk dan sepi :D aku sampai pijet di sana. Sejam 25rb pas kaki udah pegel banget muter-muter objek wisata :D

      pengen ke bromo juga sih tapi katanya lagi ditutup yah? :D

      Delete
  2. Replies
    1. Iya pas kesana lagi musim hujan memang jadi nya makin dingiiiiiin :3

      Delete
  3. Aku belum pernah ke museum angkut, cuma ke BNS jatim park 1, jatim park 2 dan eco green park aja.

    ReplyDelete
  4. Seru banget jalan2nya Mbak, naik kendaraan umum terus ya.

    ReplyDelete