Shop My Favorites

The importance of keeping memories

Apakah kalian termasuk orang yang suka fotoin apa aja mulai dari makanan, outfit, pemandangan, dll? Kalau iya, you will like this blog pos...

Apakah kalian termasuk orang yang suka fotoin apa aja mulai dari makanan, outfit, pemandangan, dll? Kalau iya, you will like this blog post. Buat kalian yang gag suka ngelakuin hal itu dan cenderung “ngenyek” sama orang yang melakukan kegiatan di atas. This blog post won’t be good for your heart. JKJKJK. You won't be able to relate lol.

I take photos at almost everything. Selca, pemandangan, masakan yang gue buat, makanan yang gue beli, kucing-kucing gue, sampai candid photos orang-orang di sekitar gue. I just love it. It’s hard to describe kenapa gue suka banget foto-foto.
Zaman sekarang kan sudah ada social media yang bisa dijadikan platform (bahasa bagusnya) atau tempat pamer (bahasa orang bitter) untuk foto-foto yang gue ambil. Dulu apa ya kan? Ya kalau foto cukup dilihat-lihat sendiri di photo album di rumah.

Ada kan ya orang yang ngintilin social media orang lain terus ngerasa kecil hati cenderung iri dan akhirnya feeling like a crap karena postingan foto orang lain. Kemudian ada juga orang yang gag peduli sama postingan orang lain di social media.

I’m a little bit of both ahahaha. Gue mah suka-suka aja buka postingan orang lain tapi gag sampai addict juga mantengin timeline.

My best friends knows me. Ketika makanan yang kami pesan sudah datang, mereka bakal bilang duluan “buruan ambil foto” Ahahaha. They don’t judge me openly  LOL. Beberapa ada yang malah “stand there! strike a pose. I will take your photo”.

AH, I love you even more, dear friends! Well, apa karena gue lonely ya? Tapi gue seneng gitu buka gallery handphone/camera gue buat look back to those memories ke tempat dan waktu dimana semua foto tersebut diambil.

My life isn’t 100% rainbow and glitter. 98% mungkin hanya rutinitas bangun kerja-berdesakan di kereta-pulang kerja. That’s it. Jadi, every little things that out of normal. I don’t take it for granted. I just want to rewind those feelings over and over again.
Katanya kan kita mesti "live in the moment". Itu betul banget kok. Di lain sisi, buat gue "sekarang" itu kan temporary dan berlangsung cepat.

Live in the moment can be fun but ultimately ephemeral. Tapi, kalau kita gag spend like 2 minutes to record it buat something yang special, then we risk leaving a trace-less presence.

We think we will always be able to remember those feelings? Hell, no! Later we realize this isn’t the case anymore, as we struggle to recall details, dates, faces and feelings.
Ish, inti postingan ini apa deh Maya? Gag ada sih HAHAHA. Cuma mau cerita aja, kalau hidup ini gag selalu hitam dan putih. Hidup ini berwarna banget dan kita harus sebisa mungkin mengabadikannya. Cara gue sih lewat foto-foto. HEHEHE.

Sekian.

photo sign_zpsqaqyukse.png

You Might Also Like

8 comments

  1. Iya banget, even itu orang buta warna pun dia memandang hidup dengan warna versi mereka sendiri. Jadi tetaplah menyelami warna-warna tersebut.

    ReplyDelete
  2. iya banget ka, merasa relatable banget sama tulisan kaka....

    ReplyDelete
  3. Akuuuuuu! aku juga suka foto-fotoin apa aja, ampe memori hape penuh dan sering ngehang.... kamera jugam padahal yang difoto kadang ga jelas juga, tapi dihapus juga sayang hihihi. Salam kenal kak!

    ReplyDelete
  4. suka moto2in, biarpun hasilnya jelek, buat kenang2an :)

    ReplyDelete